Kamis, 15 Maret 2012

DOWNLOAD ALBUM KILLING ME INSIDE

Album name: A Fresh Start For Something New
Artist: Killing Me Inside
Dirilis: Agustus 2010
Jumlah Track: 12
Link download: http://www.sharebeast.com/7sl5dw493lxe






bagi para STREET TEAM langsung download brooooooo,,,,,,,,

KILLING ME INSIDE



Killing Me Inside ( Killms) merupakan grup musik asal Jakarta yang terbentuk tahun 2005. Saat ini beranggotakan 3 orang yaitu vokalis Onadio Leonardo, gitaris Josaphat Klemens, dan keyboardist Rudye Nugraha Putra,. Sejak terbentuk, mereka telah mengeluarkan 2 album yaitu "A Fresh Start For Something New" dan "Killing Me Inside".

         Killing Me Inside dibentuk Juni 2005 oleh Josaphat (gitar), Onad (bass), Rendy (drum), Sansan (vokal) dan Raka (gitar). berkat  pengalaman manggung di kafe dan acara lokal, mereka merilis 3 buah lagu demo mereka. Lagu-lagu demo tersebut adalah A Letter Of Memories, Suicide Phenomena, dan The Tormented yang nantinya direkam ulang pada debut album mereka, A Fresh Start For Something New.
          Pada tahun 2008, Killing Me Inside berencana untuk merilis sebuah album. Namun di tengah perjalanan, Raka keluar dari band pada Mei 2008. Akhirnya debut album mereka berjudul A Fresh Start For Something New dirilis pada awal Desember 2008. Lagu "The Tormented" yang menjadi single langsung membuat nama Killing Me Inside terkenal di dunia musik indie Indonesia.
          Pada akhir Januari 2009, Sansan dan Rendy keluar dari Killing Me Inside. Sansan keluar dengan alasan untuk lebih fokus pada band Pee Wee Gaskins, sedangkan Rendy keluar dengan alasan pertimbangan masa depan. Meskipun begitu, Onad dan Josaphat tidak membubarkan Killms. Februari 2009, melalui blog MySpace mereka, Killms mengumumkan formasi baru mereka yang terdiri atas Onadio (vokal), Josaphat (gitar), Davi (drum), dan Agung (bass). Namun karena alasan ketidakcocokan, Agung keluar. 2010, Angga bergabung bersama Killing Me Inside sebagai additional bass menggantikan posisi Rudye.
          Pada Agustus 2010, Killing Me Inside merilis album self-titled mereka melalui Royal Prima Musikindo. Album ini merupakan album pertama mereka sejak formasi mereka berubah dan album pertama mereka di RPM.Lima dari sepuluh track pada album ini merupakan lagu-lagu yang direkam ulang dari album pertama mereka. Di album ini juga terdapat 3 lagu baru yang menggunakan lirik bahasa Indonesia dan digarap tanpa adanya vokal scream. Di antara ketiga lagu tersebut, salah satunya adalah lagu "Biarlah" yang menjadi single pertama mereka. Lagu "Biarlah" diterima secara positif oleh masyarakat umum. Tetapi respon sebaliknya ditunjukkan oleh fans awal mereka. Fans-fans awal mereka justru kecewa dengan perubahan genre yang drastis dari Killing Me Inside.
          Album kedua Killing Me Inside ini berhasil menembus angka penjualan 50.000 copy dan meraih penghargaan Platinum dari Royal Prima Musikindo.
          Di akhir tahun 2011, Killing Me Inside berencana ingin merilis album kembali. Namun pada tanggal 18 September 2011, Davi Frisya memutuskan untuk mengundurkan diri dari Killing Me Inside. Davi mengumumkan pengunduran dirinya melalui akun twitternya.Dan tak lama kemudian Killms pun baru-baru ini mengumumkan formasi terbarunya, dan Rudye pun telah berubah menjadi anggota tetap Killing Me Inside ditambah Putra yang bergabung dengan Killing Me Inside sebagai additional drum untuk menggantikan Davi diposisi drummer, dan inilah formasi terbaru dari Killms yang terdiri atas Onadio (vokal), Josaphat (gitar), Rudye (kibor), Angga (additional bass), Putra (additional drum).

Rabu, 14 Maret 2012

BiogRafi ALESANA

BIOGRAFI ALESANA,,,


Nama ALESANA diambil dari kata Allice - Anna, nama sebuah gereja di tempat asalnya. Dengan awal yang sederhana di Baltimore. kemudian memperkuat barisan mereka di Raleigh, North Carolina, genre-blending kwintet disebut Alesana telah menempuh jalan panjang untuk membawa Anda pada visi musik mereka dan hot live performance-nya. Menggali cinta yang tinggi, patah hati dan kepahitan yang sering mengikuti, musik Alesana’s pemogokan akord universal dengan penonton hampir di seluruh dunia. Penggemar meyakini ketulusan emosional dan intensitas yang tak dapat disangkal. Alesana Dibentuk pada bulan Oktober 2004 Dengan gitaris / vokalis Shawn Milke, gitaris Patrick Thompson, vokalis Dennis Lee, Steven Tomany bassis, dan drummer Daniel Magnuson, Alesana segera menjadi pokok yang sedang berkembang pasca-adegan hardcore. Metal dan hardcore fans yang tertarik untuk Alesana’s dengan vokal yang memilukan, riff padat, peledakan double bass dan gangguan pada otak. Penggemar progresif tertarik untuk lagu cascading mereka, struktur dan cekatan mengendalikan dinamika, dan emo / pop punk fans yang dibuat untuk menarik mereka dengan Bait dan lirik yang berdasarkan kenyataan. Pada bulan Mei 2005, Alesana ditandatangani dengan Tragic Hero Records dan mulai bekerja di EP perdana . Cakram “Try This With Your Eyes Closed” dirilis pada pertengahan Juni 2005 untuk yang selalu memperluas basis penggemar Alesana bersemangat untuk mengambil rumah dengan mereka. Word-of-mulut, internet promosi dan penjualan online telah memberikan penggemarnya di seluruh dunia akses ke Alesana, mendarat EP di Eropa, Australia, Amerika Tengah dan di seluruh bangsa. Sejak rilis, Alesana telah bekerja keras bermain menunjukkan di seluruh wilayah (termasuk Cornerstone Festival dan sebuah episode dari serial MTV “My Super Sweet Sixteen”) dan menulis materi baru untuk pertama mereka merilis full-length. xoxo Alesana

Selasa, 13 Maret 2012

DOWNLOAD album terbaru AleSaNa

Nama Album: A Place Where The Sun Is Silent
Artist: ALESANA
Dirilis: 18 Okt 2011
Genre: Post-Hardcore, Metalcore
Label: Epitaph Records
Jumlah Tracks: 16
Link download:  http://www.ziddu.com/download/17704202/Alesana-APlaceWhereTheSunIsSilent2011.rar.html

Buat Fansssssss ALESANA langsung sedoootttt brooooooooo,,...........





Kamis, 08 Maret 2012

tEnTaNg EMO. . . .

Sebenarnya susah juga untuk mendefinisikan musik emo itu sendiri seperti apa. Ironis memang, padahal kita gampang banget menstereotipkan seseorang sebagai emo kids tapi di sisi lain susah banget buat kita untuk mendefinisikan musik emo itu sendiri.
Anyway, basicly kata emo didapat dari kata “Emotional”, dan musik ini awalnya merupakan salah satu anak-an dari musik punk. (pasti lo tau lah). Umumnya sih, dituangkan ke dalam lirik yang emosional cenderung cengeng, melodius, puitis dan dibalut dengan teriakan-teriakan luapan emosi, terutama emosi yang tak terbendung setelah band metal anda selalu gagal lolos di audisi acara-acara sunatan massal. (hehehe, tae ah!)     
Genre musik ini tuh mulai berkembang di akhir tahun 80an dan awal-awal 90an, sebagai sesuatu “label” yang awalnya diberikan kepada band punk di Washington DC saat itu, yang notabenenya memiliki permainan gitar lebih keras dari kebanyakan band punk. Dan alhasil genre musik ini dikenal sebagai musik “DC Punk”.
Pada tahun 1984 sejarah mencatat band hardcore-punk Hüsker Dü, sebuah band yang memberikan influence yang kuat pada band DC Punk lainnya  kayak Faith, Rites of Spring dan Embrace. Merilis album keempat yang bertitel “Zen Arcade”. Album inilah yang menjadi sebuah album legenda saat itu.
Untuk informasi Embrace sendiri adalah band yang dibentuk oleh Ian MacKaye, yang sebelumnya menjadi vokalis band kenamaan Minor Threat.
Sementara itu di sisi lain, walaupun Rites of Spring berhasil menghasilkan sebuah full album dan satu EP, band ini tidaklah bertahan lebih dari 2 tahun. Dan sebagai seorang rockstar, lead vocal Guy Picciotta merasa terpanggil untuk membentuk sebuah band baru lagi bernama Fugazi, yang nantinya band ini menjadi salah satu pionir di perkembangan musik emo.
Kekompleksan musik plus vokal yang intens dan juga penulisan lirik yang introseptif menghasilkan evolusi Emo dari tahun 1982 – 1992 dengan band–band seperti INDIAN SUMMER, MOSS ICON, POLICY OF THREE, STILL LIFE dan NAVIO FORGE.
Dinamika ‘kekerasan’ sering terdengar dari grup–grup tersebut yang akhirnya melahirkan band-band pioner baru Emo di evolusi berikutnya, yakni SAETIA dan THURSDAY di tahun 1997. Secara vokal, band tersebut memiliki style Emocore, dengan ciri terlalu sering memunculkan suara tangisan atau malah teriak penuh penyesalan.

Perubahannya
Walaupun influence dari Fugazi dan DC sound sangat substansial, sepanjang kita tahu, musik emo sekarang tidak semata-mata terbentuk hanya dari hardcore scene. Karena dengan seiringnya bergesernya jaman, para musisi emo lainnya memunculkan musik emo dengan gaya yang lebih “lembek”.
Anehnya lagi, emo malah menjadi musik yang lebih lambat seiring dengan munculnya band seperti Sunny Day Real Estate (Seattle) dan  Mineral (Texas). Mereka mencampurkan komposisi musik yang lebih lambat, lembut, gaya yang emosional, menggabungkan sound emocore dari Rites of Spring dan inovasi musik Post Hardcore ala Fugazi.
Range musik ini pun makin luas seiring dengan suksesnya band-band macam At The Drive In, Jimmy Eat World, The Get Up Kids dan Thursday. Media mainstream pun makin tertarik untuk membahasnya dan hal ini pulalah yang membuat musik emo semakin pop (baca:populer).
The Used, Finch, Story of the Year, Funeral for a friend, sampai band emo akustik macam Dashboard Confessional dan Bright Eyes yang santer terdengar saat ini jelas menjadi suatu contoh yang signifikan dimana musik emo menjadi lebih pop.
Hey They’re Not Emo, dude!”
Lebih gilanya lagi, saat pionir-pionir lama band Emo angkat bicara. Mereka menyatakan bahwa kebanyakan band-band yang terlanjur dan mencap dirinya sebagai band emo tidak mempunyai ciri khas sebagai band emo. Nah lho! Tapi yang jelas sih walaupun band-band tersebut dibilang bukan sebagai bagian musik emo oleh para pencetusnya. Tapi tetep aja mereka disebut  sebagai band emo oleh para fans, terutama oleh media-media mainstream yang ada.
 Yang jelas fenomena genre Emo ini akan terus berkembang seiring terus berjalannya tingkatan depresi yang ada. Sebab pada dasarnya semua musik yang ada selalu mengalami perkembangan, dan sebisa mungkin menghindari stagnansi. Apalagi  karena para artisnya selalu ingin mendobrak batasan-batasan yang ada, they always striving to be different, striving to be original. Dan tidak ada seorang  true musician yang ingin “ put in a box” mereka selalu ingin “out of the box”.
Itulah sebabnya banyak juga band-band yang menolak terjebak di dalam stereotip “emo”, mereka menolak untuk di”label-kan”sebagai sebuah band emo, contohnya band-band seperti Jimmy Eat World dan At the Drive In (bubar)